Jumat, 17 September 2010

Narasi Raja Saul

BAB I
LATAR BELAKANG

Kisah Raja Saul tercatat dalam kitab 1 Samuel. Dimulai dari pasal 1 dan berakhir pada pasal 31. Tambahan juga terdapat dalam perikop 1 Tawarikh 10:1-14 yang sesungguhnya sejajar dengan 1 Samuel 31:1-13. Oleh karena penjelasan mengenai kisah Saul terdapat dalam kitab Samuel, maka kita akan mendapat penjelasan yang baik jika kita mengetahui penulis kitab Samuel.
I. Penulis
Dalam Naskah Ibrani kedua kitab Samuel (1 dan 2 Samuel) merupakan satu kitab saja. Pemisahan yang kita miliki kurang tepat karena menyebabkan kisah yang sesungguhnya berkesinambungan menjadi terputus. Samuel adalah tokoh yang penting dalam Kitab Samuel, oleh karena itu tepat jika kitab ini diberi nama kitab Samuel. Namun judul ini tidaklah berarti bahwa Samuel adalah pengarangnya sebab kematian Samuel tercantum dalam 1 Samuel 25:1. Nabi Samuel memang yang membuat naskah awal bersama dengan nabi Natan dan Gad (1 Tawarik 29:29) tetapi kemungkinan besar Nabi Samuel bukanlah penulis kitab Samuel. Kemungkinan besar kitab Samuel ditulis oleh seseorang yang tidak diketahui namanya ditulis sekitar abad 10 SM dengan menggunakan naskah-naskah yang ditulis oleh Samuel, Natan, dan Gad sebagai rujukan.

II. Konteks Historis
Tahun-tahun zaman Samuel tidak dapat ditentukan secara persis. Masa jabatan Samuel diperkirakan dalam rentang waktu 1075-1035 sM. Masa pemerintahan Saul bersamaan waktunya dengan sebagian masa jabatan Samuel, sebab itu dapat diperkirakan bahwa awal pemerintahan Samuel adalah tahun 1045 sM, sedangkan Saul meninggal pada tahun 1010 sM.
Sumber-sumber untuk periode sejarah ini sangat jarang. Baik posisi Mesir maupun posisi Mesopotamia tidak memungkinkan mereka memperhatikan negeri-negeri yang berada jauh di luar perbatasan mereka sehingga bangsa-bangsa kecil dari Siro-Palestina dibiarkan saling bercekcok. Ancaman terhadap Israel yang khususnya datang dari Filistin mengharuskan adanya kerjasama yang lebih besar di antara suku-suku Israel daripada yang ada sebelumnya.

Bab II
Narasi Peristiwa Kehidupan Saul

I. Latar Belakang
Kisah ketokohan Saul dalam Alkitab dimulai dari penolakan bangsa Israel terhadap kepemimpinan rohani Yahweh, yang diterapkan dalam pelayanan Samuel, yang menuntut seorang raja (1 Sam 8). Di bawah ketakutan terhadap kekuasaan bangsa Filistin orang Israel berpikir bahwa hanya pemimpin perang yang akan mampu membebaskan mereka. Jadi kehadiran Saul adalah hadirnya masa baru bagi kehidupan bangsa Israel yang beralih dari masa hakim-hakim menuju bangsa monarkhi.

II. Kepemimpinan Saul
Sesudah memperingatkan bangsa Israel tentang bahaya pemerintahan kerajaan-yang tidak mereka gubris-Samuel diperingatkan Allah untuk memenuhi keinginan mereka, dan dibimbing untuk memilih Saul, yang secara rahasia diurapinya di tanah Zuf (1 San 10:1), dan mengumumkan pengangkatan itu kemudian dalam suatu upacara umum di Mizpa (10:17-25). Setelah diangkat menjadi raja segera saja Saul mendapat kesempatan untuk menunjukkan keperkasaannya. Nahas, orang Amon, mengepung Yabesy-Gilead dan menuntut penduduk Yabesy mematuhi syarat-syarat penyerahan diri yang kejam. Penduduk segera meminta pertolongan Saul yang sedang berada di seberang sungai Yordan. Saul mengumpulkan rakyatnya sesuai adat bangsa dan zamannya, dan sebagai satu pasukan mereka memperoleh kemenangan besar (11:1-11).
Peran besar raja Saul bagi Israel dalam konteks perlawanan terhadap bangsa-bangsa lain teringkas dalam 1 Samuel 14:47-48:
Setelah Saul mendapat jabatan raja atas Israel, maka berperanglah ia ke segala penjuru melawan segala musuhnya: Melawan Moab, bani Amon, Edom, raja-raja negeri Zoba dan orang Filistin. Dan kemanapun ia pergi, ia selalu mendapat kemenangan. Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang gagah perkasa memukul kalah orang Amalek, dan melepaskan Israel dari tangan orang-orang yang merampasi mereka.

III. Kesalahan dan Kejatuhan Saul
Kesalahan dan kejatuhan adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan kehidupan Saul. Bagian ini adalah penekanan utama dari narasi kehidupan Saul sekaligus transisi kehidupan bangsa Israel menuju pemerintahan baru yang kemudian diberikan kepada Daud.
Ada tiga peristiwa yang menyebabkan pengurapan Saul sebagai raja diambil oleh Tuhan.
a. Peristiwa pertama, Saul, karena tidak sabar melaksanakan tugas keimaman mempersembahkan korban di Gilgal (13:7-10). Karena pelanggarannya terhadap hal sakral ini, Samuel menubuatkan penolakan terhadap dia sebagai raja. Dan Saul memperoleh petunjuk pertama, bahwa dalam pemikiran Tuhan sudah ada orang yang dipilih-Nya untuk menggantikan Saul.
b. Peristiwa kedua, ketidaktaatan Saul menyebabkan nabi Samuel mengeluarkan pernyataan yang terkenal, “sesungguhnya, mendengarkan lebih baik daripada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik daripada lemak domba-domba jantan.” (1 Samuel 15:22). Lagi, penolakan atas Saul sebagai pemimpin Israel dinyatakan dan ditunjukkan secara simbolik. Samuel memutuskan semua hubungan dengan Saul.
c. Peristiwa ketiga, Saul menggunakan jasa perempuan pemanggil Arwah di Endor untuk memanggil arwah Samuel (1 Samuel 28). Hal ini menambahkan piala kejahatan Saul sekaligus memberitahukan bahwa kematian Saul sudah dekat.
Setelah pengurapan Allah diambil dari Saul ia menjadi sering kerasukan roh jahat (1 Samuel 16:14-23), iri hati terhadap popularitas Daud ( 1 Samuel 18:6-9), berusaha keras membunuh Daud (1 Samuel 18-30), dan akhirnya Saul mati bunuh diri ketika mengalami kekalahan perang melawan bangsa Filistin, kepalanya dipenggal, dan dipakukan di tembok kota Bet-Sean (1 Samuel 31).


BAB III
Pesan dalam Narasi Saul

Narasi kehidupan Saul ditekankan pada kesalahannya dan kejatuhan hidupnya karena Tuhan mengambil pengurapannya. Berikut ini adalah pesan yang diharapkan oleh narator kepada pembaca:
a.Ketaatan kepada Allah adalah penentu keberhasilan dan kegagalan hidup seseorang, terutama bagi Hamba Tuhan, orang yang diurapi secara khusus oleh Tuhan untuk melakukan pekerjaan-Nya;
b. Pengurapan kepada hamba-Nya dapat diambil oleh Tuhan, jika seseorang tersebut tidak dapat hidup dalam ketaatan kepada Dia.
c. Setiap hamba-Nya seharusnya menghargai kesempatan yang Tuhan berikan untuk melayani dan dipakai oleh Dia.
Demikianlah penjelasan tentang narasi tokoh Saul yang terdapat dalam kitab 1 Samuel. Kiranya menjadi berkat.

Daftar Pustaka

Alkitab Terjemahan Baru (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia).

Ensiklopedia Masa Kini M-Z (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih).

Donald Guthrie, dkk. Tafsiran Alkitab Masakini 1 (Jakarta Pusat: BPK Gunung Mulia).

Hill, Andrew. Survei Perjanjian Lama (Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar